Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 09 Februari 2012

Sinopsis Novel layar terkembang

Judul : Layar Terkembang
Pengarang : Sutan Takdir Alisjahbana (STA)
Penerbit : Balai Pustaka
Tahun Terbit : 2000 (Pertamakali terbit pada tahun 1936)
Tebal : 166 halaman


Layar Terkembang


     Tuti adalah putri sulung Raden Wiriatmadja. Dia dikenal sebagai seorang gadis yang pendiam teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak Tuti yang selalu serius dan cenderung pendiam sangat berbeda dengan adiknya Maria. Ia seorang gadis yang  lincah dan periang.
     Suatu hari, keduanya pergi ke pasar ikan. Ketika sedang asyik melihat-lihat akuarium,  mereka bertemu dengan seorang pemuda. Pertemuan itu berlanjut dengan perkenalan. Pemuda itu bernama Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Ayahnya adalah Demang Munaf, tinggap di Martapura, Sumatra Selatan.
      Perkenalan yang tiba-tiba itu menjadi semakin akrab dengan diantarnya Tuti dan Maria pulang. Bagi yusuf, perteman itu ternyata berkesan cukup mendalam. Ia selal teringat kepada kedua gadis itu, dan terutama Maria. Kepada gadis lincah inilah perhatian Yusuf lebih banyak tertumpah. Menurutnya wajah Maria yang cerah dan berseri-seri serta bibirnya yang selalu tersenyum itu, memancarkan semangat hidup yang dinamis.
       Esok harinya, ketika Yusuf pergi ke sekolah, tanpa disangka-sangka ia bertemu lagi dengan Tuti dan Maria di depan Hotel Des Indes. Yusuf pun kemudian dengan senang hati menemani keduanya berjalan-jalan. Cukup hangat mereka bercakap-cakap mengenai berbagai hal.
      Sejak itu, pertemuan antara Yusuf dan Maria berlangsung lebih sering. Sementara itu Tuti dan ayahnya melihat hubungan kedua remaja itu tampak sudah bukan lagi hubungan persahabatan biasa.
     Tuti sendiri terus disibuki oleh berbagai kegiatannya. Dalam kongres Putri Sedar yang berlangsung di Jakarta, ia sempat berpidato yang isinya membicarakan emansipasi wanita.  Suatu petunjuk yang memperlihatkan cita-cita Tuti untuk memajukan kaumnya.
      Pada masa liburan, Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura. Sesungguhnya ia bermaksud menghabiskan masa liburannya bersama keindahan tanah leluhurnya, namun ternyata ia tak dapat menghilangkan rasa rindunya kepada Maria. Dalam keadaan demikian, datang pula kartu pos dari Maria yang justru membuatnya makin diserbu rindu. Berikutnya, surat Maria datang lagi. Kali ini mengabarkan perihal perjalannya bersama Rukamah, saudara sepupunya yang tinggal di Bandung. Setelah membaca surat itu, Yusuf memutuskan untuk kembali ke Jakarta, kemudian menyusul sang kekasih ke Bandung. Setelah mendapat restu ibunya, pemuda itu pun segera meninggalkan Martapura.
      Kedatangan Yusuf tentu saja disambut hangat oleh Maria dan Tuti. Kedua sejoli itu pun melepas rindu masing-masing dengan berjalan-jalan di sekitar air terjun di Dago. Dalam kesempatan itulah, Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria.
      Sementara hari-hari Maria penuh dengan kehangatan bersama Yusuf, Tuti sendiri lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Sesungguhpun demikian pikiran Tuti tidak urung diganggu oleh keinginannya untuk merasakan kemesraan cinta. Ingat pula ia pada teman sejawatnya, Supomo. Lelaki itu pernah mengirimkan surat cintanya kepada Tuti.
      Ketika Maria mendadak terkena demam malaria, Tuti menjaganya dengan sabar. Saat itulah tiba adik Supomo yang ternyata disuruh Supomo untuk meminta jawaban Tuti perihal keinginandnya untuk menjalin cinta dengannya. Sesungguhpun gadis itu sebenarnya sedang merindukan cinta kasih seorang, Supomo dipandangnya sebagai bukan lelaki idamannya.   Maka segera ia menulis surat penolakannya.
      Sementara itu, keadaan Maria makin bertambah parah. Kemudian diputuskan untuk merawatnya di rumah sakit. Ternyata menurut keterangan dokter, Maria mengidap penyakit TBC. Dokter yang merawatnya menyarankan agar Maria dibawa ke rumah sakit TBC di Pacet, Sindanglaya Jawa Barat.
Perawatan terhadap Maria sudah berjalan sebulan lebih lamanya. Namun keadaannya tidak juga mengalami perubahan. Lebih daripada itu, Maria mulai merasakan kondisi kesehatan yang makin lemah. Tampaknya ia sudah pasrah menerima kenyataan.
      Pada suatu kesempatan, disaat Tuti dan Yusuf berlibur di rumah Ratna dan Saleh di Sindanglaya, disitulah mata Tuti mulai terbuka dalam memandang kehidupan di pedesaan. Kehidupan suami istri yang melewati hari-harinya dengan bercocok tanam itu, ternyata juga mampu membimbing masyarakat sekitarnya menjadi sadar akan pentingnya pendidikan. Keadaan tersebut benar-benar telah menggugah alam pikiran Tuti. Ia menyadari bahwa kehidupan mulia, mengabdi kepada masyarakat tidak hanya dapat dilakukan di kota atau dalam kegiatan-kegiatan organisasi, sebagaimana yang selama ini ia lakukan, tetapi juga di desa atau di masyarakat mana pun, pengabdian itu dapat dilakukan.
      Sejalan dengan keadaan hubungan Yusuf dan Tuti yang belakangan ini tampak makin akrab, kondisi kesehatan Maria sendiri justru kian mengkhawatirkan. Dokter yang merawatnya pun rupanya sudah tak dapat berbuat lebih banyak lagi. Kemudian setelah Maria sempat berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga, Maria mengjhembuskan napasnya yang terakhir. “Alangkah bahagianya saya di akhirat nanti, kalau saya tahu, bahwa kakandaku berdua hidup rukun dan berkasih-kasihan seperti kelihatan kepada saya dalam beberapa hari ini. Inilah permintaan saya yang penghabisan dan saya, saya tidak rela selama-lamanya kalau kakandaku masing-masing mencari peruntungan pada orang lain”. Demikianlah pesan terakhir almarhum Maria. Lalu sesuai dengan pesan tersebut Yusuf dan Tuti akhirnya tidak dapat berbuat lain, kecuali melangsungkan perkawinan karena cinta keduanya memang sudah tumbuh bersemi.

Sinopsis Novel Azab dan Sengsara

1. Judul : Azab dan Sengsara
2. Pengarang : Merari Siregar
3. Penerbit : Balai Pustaka
4. Tahun : 2000
5. Angkatan : 20-an
6. Jumlah Halaman : 163 halaman

Azab dan Sengsara


Di sebuah kota kecil di Sipirok, Medan, hiduplah dua pasang remaja yaitu Mariamin dan Aminuddin. Sejak dari kecil mereka berdua sudah bersahabat karib. Mariamin adalah seorang anak gadis yang cantik, baik hati dan juga penyabar. Ia merupakan anak dari pasangan suami istri yang kaya raya di Sipirok itu, yakni Sutan Baringin dan istrinya Nuria.
Sedangkan Aminuddin adalah seorang anak dari keluarga yang juga berkecukupan di sebuah kampung. Ayahnya adalah seorang yang sangat dihormati di kampong tersebut, karena Ayahnya adalah seorang kepala desa yang mempunyai sawah yang lebar dan memiliki banyak hewan ternak. Serta karena ayahnya adalah seorang sosok orang yang dermawan.
Aminuddin dan Mariamin setiap pulang dari sekolah selalu bersama-sama dan begitu pula perginya. Mereka sering membantu orang tua mereka di sawah, dan tak jarang pula Aminuddin membantu Mariamin ini mencabuti rumput di sawahnya.
Pada suatu hari, Aminuddin dan Mariamin pulang dari sawah pada waktu hari sudah senja dan cuaca sedang buruk, hujanpun turun dengan lebatnya membasahi mereka. Ketika mereka akan menyeberangi jembatan di atas sebuah sungai, tiba-tiba Mariamin terjatuh dan terseret oleh arus sungai yang deras karena banjir. Melihat temannya terjatuh, Aminuddin tanpa pikir panjang langsung terjun ke sungai untuk menyelamatkan Mariamin. Setelah lama mencari, barulah dia melihat tubuh Mariamin yang disinari oleh kilat. Ia pun langsung berenang ke sana dan menyelamatkan Mariamin lalu membawanya ke sebuah pondok. Sementara ia mencari bantuan ke kampungnya yang tidak jauh dari tempat itu. Semenjak itulah hubungan kedua sahabat baik ini menjadi semakin dekat dan tanpa disadari munculah benih-benih cinta di antara mereka.
Sutan Baringin adalah seorang yang tamak dan rakus akan harta benda. Suatu saat ia mendapat kabar, bahwa saudara jauhnya (satu datuk lain nenek) yaitu Baginda Mulia akan kembali dari perantauannya (Deli). Dalam pikirnya, saudaranya ini pulang untuk mengambil bagian harta warisan miliknya. Karena sifatnya yang rakus dan tamak itu, ia pun mencari akal agar Baginda Mulia tidak mendapatkan bagian warisan tersebut. Bahkan ia sampai membawa perkara tersebut sampai ke pengadilan. Hal itu dikarenakan ia telah termakan hasutan dan bujuk rayu temannya sendiri M. Sait yang hanya ingin memanfaatkannya saja.
Setelah perkara tersebut dibawa ke pengadilan, dari pengadilan satu ke pengadilan yang lain, ternyata Sutan Baringinpun kalah. Dan Baginda Mulialah yang berhak atas warisan tersebut. Setelah kejadian itu, Sutan Baringinpun jatuh sakit. Kehidupan keluarga mereka berubah drastis. Mereka yang dahulunya kaya sekarang menjadi orang yang melarat dan tak punya apa-apa. Mereka sekarang harus menempati rumah yang sangat sederhana di pinggiran sungai. Tidak lama kemudian Sutan Baringinpun pergi untuk selama-lamanya. Ia meninggal dunia dengan meninggalkan duka dan penyesalan bagi keluarganya. Kemeralatan merekapun semakin bertambah. Ibunya, Nuria sering sakit-sakitan. Dan Mariamin pun semakin hari semakin menjadi dewasa, begitu pula dengan sahabatnya, Aminuddin. Mereka berdua mebantu satu sama lain.
Dan sekarang, Aminuddin harus meninggalkan Mariamin untuk pergi merantau. Ia berjanji kepada Mariamin bahwa ia suatu saat akan pulang kembali kepada kekasihnya ini. Selama di perantauan mereka sering berkirim surat. Dan suatu saat, Aminuddin menuliskan surat kepada Mariamin, bahwa ia akan meminta ayahnya untuk melamar Mariamin. Mariamin sangat senang dengan kedatangan surat dari kekasihnya ini. Iapun mempersiapkan segala sesuatu keperluan untuk menerima tamu/kedatangan ayah Aminuddin di rumahnya nanti.
Tapi ayah Aminuddin berkehendak lain, ia menginginkan jodoh untuk anaknya haruslah dari orang yang berada pula dan sederajat dengan mereka. Oleh karena itu ia berusaha mencari gadis lain untuk anaknya. Tapi istrinya mendesak agar suaminya mau memenuhi permintaan anaknya. Untuk mencapai kesepakatan, maka ayah Aminuddin pergi ke Datu Naserdung untuk melihat baik buruknya apabila Aminuddin dan Mariamin menikah nanti. Ternyata Datu Naserdung mengatakan bahwa apabila mereka menikah nanti, tahun-tahun pertama mereka akan bahagia dan dikaruniai putra. Tapi nanti setelah tujuh atahun Aminuddin akan meninggal/celaka.
Mendengar hal itu, ayah Aminuddin tidak ingin anaknya menikah dengan Mariamin. Maka iapun mencari gadis lain. Dan ia menemukan seorang gadis yang sepadan dengan anaknya dan ia juga merupakan anak kepala kampung, gadis itu bernama Siregar.
Ayah Aminuddin pun memberi kabar kepada Aminuddin bahwa ia akan membawa calon istri Aminuddin ke tempat perantauan Aminuddin. Betapa gembiranya Aminuddin mendengan kabar tersebut. Ia menyangka bahwa Mariaminlah yang yang dibawa oleh ayahnya tersebut. Betapa hancur dan kecewanya Aminuddin setelah melihat bahwa gadis itu bukanlah kekasihnya, Mariamin. Tapi ia tidak mampu menolak permintaan ayah dan kerabatnya tersebut. Dan iapun menikah dengan gadis itu tanpa sepengetahuan Mariamin.
Mariamin tidak mengetahui bahwa Aminuddin telah menikah, iapun selalu menanti kedatangan ayah Aminuddin untuk melamarnya. Dan suatu ketika datanglah surat dari Aminuddin. Ia sangat mengenal tulisan itu, itu adalah tulisan kekasihnya, Aminuddin. Betapa hancur dan pedihnya perasaan Mariamin ketika membaca surat itu, yang memberitahukan bahwa Aminuddin telah menikah. Wajah Mariamin tiba-tiba pucat, keringat bercucuran, dan akhirnya ia jatuh tidak sadarkan diri. Mariamin pingsan.
Setelah kejadian itu Mariamin semakin hari semakin kurus. Ia sering sakit-sakitan, badannya tidak lagi terurus, wajahnya yang dahulu berseri-seri kini telah hilang sinarnya. Dan tak lama kemudian karena desakan dari ibunya, Mariaminpun menikah dengan orang yang bernama Kasibun. Setelah menikah iapun mengikuti suaminya. Perkawinan mereka tidaklah bahagia karena Kasibun telah mempunyai banyak istri, ia kasar dan ternyata memiliki penyakit kelamin. Karena tidak tahan akan perbuatan suaminya yang kasar itu, Mariamin melarikan diri dari rumah dan menuju kantor polisi untuk mendapatkan perlindungan. Harapan Mariamin untuk memenjarakan Kasibun gagal. Kasibun hanya didenda uang Rp 25,-
Setelah itu ia kembali ke kampung halamannya. Namun sayang, ibu dan adiknya tidak ia temukan di sana. Entah ke mana perginya mereka. Akhirnya Mariaminpun meninggal dunia, dengan demikian berhentilah kesengsaraan Mariamin.

Contoh Naskah Drama

Ini adalah salah satu contoh dram dengan Tema cinta, persahabtan, dan dengan sedikit humor gaya anak muda kjaman sekarang.

Arti Sebuah Kesetiaan
   Jack dan Kimmy adalah sepasang kekasih yang telah menjalin hubungan sejak masih SMP. Sekarang mereka bersekolah disalah satu SMA di kota Bandung. Suatu hari mereka pergi kesebuah taman dan mengahabiskan waktu disana.
•    Kimmy : Jack kalau aku jadi bumi kamu mau jadi apa?
•    Jack      : aku mau jadi bulan 
•    Kimmy : Memangnya kenapa?
•    Jack      : agar aku bisa Menyinarimu dalam gelapnya malam dan agar aku bisa menglihat
               kamu dari segala sudut pandangku..
•    Kimmy : Oh.. Romantis banget,, kamu terlalu manis untuk dilupakan
•    Jack      : aku janji aku akan slalu ada disisimu disaat suka maupun duka 
•    Kimmy : Aku juga Jack .
   Tanpa disadari hari sudah menjelang sore dan Jack pun mengantar Kimmy pulang kerumahnya. Namun setelah sampai rumah Kimmy mendapat kabar dari ayahnya yang membuat ia sedih.
•    Ayah Kimmy : Kimmy, ada yang ingin ayah sampaikan !
•    Kimmy           : ada apa Yah?
•    Ayah Kimmy : besok kita harus pergi ke belanda dan menetap disana selama satu tahun.
•    Kimmy           : memangnya ada apa Yah?
•    Ayah Kimmy : Perusahaan ayah mengirim ayah kesana.
•    Kimmy           : tapi aku masih ingin tiggal disini!!
•    Ayah Kimmy : Kamu harus ikut.. !!
•    Kimmy           : Tapi Yah?
•    Ayah Kimmy : Nggak ada tapi-tapian !!
   Dengan berat hati Kimmy menerim kenyataan itu. Dan keesokan harinya, saat di sekolah Kimmy menceritakan semuanya pada Jack dan sahabat-sahabatnya tentang apa yang ayahnya sampaikan.
•    Kimmy : Jack, aku punya kabar yang pasti akan membuatu sedih.
•    Jack      : Kabar apa?
•    Kimmy : hari ini aku harus ikut orang tuaku pergi ke Belanda dan menetap disana selama
               Satu tahun.
•    Jack      : Terus bagaiman dengan hubungan ini ?
•    Kimmy :  Kita kan bisa berhubungan jarak jauh?
•    Jack      : yasudahlah.. Aku akan menunggumu kembali.
•    Kimmy : makasih Jack, jaga slalu hatimu 
•    Jack      : iya kamu juga .
•    Bella    : Tapi kenapa kamu harus ikut? Kamu kan bisa tinggal dirumahku?
•    Raka    : iya Kim, kamu bisa tinggal dirumahnya Bella sampai orang tuamu kembali.
•    Kimmy : maaf teman-teman aku nggak bisa, aku harus ikut dengan mereka.
•    Bella     : hati-hati ya kim..
•    Kimmy : iya Bell, makasih.
  Akhirnya dengan berat hati mereka merelakan Kimmy pergi . Setelah beberapa bulan menjalin hubungan jarak jauh dengan Kimmy, Jack mulai merasa bosan.  Dan seiring berjalannya waktu mulai timbul persaan antara Jack dan Bella, dan Jack mulai mendekati Bella sedikit demi sedikit.
•    Jack :  Bell, sebenernya aku udah lama memendam rasa sama kamu.
•    Bella:  Tapi Jack, kamu adalah pacar sahabatku..
•    Jack : Aku udah bosan Bell harus berhubungan jarak jauh dengan Kimmy, dan aku juga nggak
           tau Kimmy pulang atau nggak!
•    Bella : Tapi aku takut kalau dia tau!
•    Jack  : Sudahlah dia nggak bakalan tau.
•    Bella : tapi.. tapi..
•    Jack  :udah cukup.. aku udah terlanjur cinta sama kamu! Kamu mau nggak jadi pacarku?
•     Bella : Iya Jack aku mau ..! sebenernya aku udah lama memendam rasa sama kamu!
•    Jack : Makasih Bell 
    Akhirnya mereka pun menjalin hubungan gelap. Namun setelah mengetahui hal itu Raka tidak setuju dengan hubungan mereka!
•    Raka : Kalian? Kalian itu harus tahu,, kalian itu sipa? Jack kamu itu pacarnya kimmy! Kenapa
            kamu tega nglakuin ini sama dia?
•    Jack  : sudahlah jangan sok bijaksana deh!
•    Raka : aku hanya mengingatkan kalian,, apa kalian nggak miemikirkan bagaimana
            persaannya kimmy bila dia tau ini semua?
•    Jack : Kimmy nggak bakalan tau!
•    Raka : dan kamu bella? Kamu tega banget nglakuin ini sama Kimmy? Kamu nggak punya
            perasaan Bell i ngat Dia itu sahabat kamu.
•    Bella : Udahlah rak! Nggak usah sok jadi orang bener deh.. lagian aku dan jack udah saling
            cinta!
•    Raka : Terserah kalian!! yang penting aku udah ngingetin kalian.

   Jack dan Bella tidak mempedulikan prkataan Raka. Dan setelah beberapa bulan Jack dan Bella menjalin hubungan, tanpa memberi tahu Jack dan teman-temannya Kimmy berencana untuk pulang. Setelah sampai kembali di Kota Bandung Kimmy berjalan-jalan berkeliling kota yang sudah lama Ia tinggalkan. Namun saat Kimmy berjalan-jalan, kimmy terkejut melihat Jack dan  Bella sedang menjalin kasih.

•     Jack :  Bell, kamu tau nggak kuas apa yang paling hebat.
•    Bella : nggak tau, kuas apa?
•    Jack : Kuasa Allah menciptakan bidadari secantik kamu ..
•    Bella : ah masak sih?
•    Jack  : beribu-ribu ular disawah, hanya satu yang berbisa. Beribu-ribu cewek disekolah hanya kamu yang kucinta
•    Bella : ah kamu bisa aja..
•    Kimmy : Jack? Bella? Kalian? Apa yang sudah kamu lakukan? Kalian udah mengkhianati aku,,!!
•    Bella    : ini nggak seperti yang kamu lihat Kim..
•    Kimmy : Udah cukup, semua udah cukup jelas buat aku..
•    Jack      : Kamu pulang kok nggak ngabarin aku dulu..?
•    Kimmy : gimana mau ngabarin? Beberapa  bulan ini aja kamu  telpon nggak pernah? Sms
                nggak pernah? Apasih susahnya ngomong..?
•    Jack      : Aku nggak punya pulsa!!
•    Kimmy : bohong,, itu Cuma alasanmu aja!
•    Kimmy : Sekarang kamu pilih aku atau dia?
•    Jack      : maaf Kim, aku lebih memilih dia.
•    Kimmy : Jack? Kita udah menjlin hubungan sejak SMP. Dan sekarang kamu lebih memilih dia daripada aku? dasar playboy! Mana janji manismu?
•    Jack      : Maaf !
•    Kimmy : bell? kamu tau nggak sih? Kamu itu sahabatku! Aku udh nganggap kamu saudara! Tapi kamu malah tega nglakuin ini semua!
•    Bella : Maaf Kim, aku nggak bermaksud nglakuin ini semua!
     Karena sakit hati, Kimmy pun langsung pulang dengn cucuran airmata dipipinya dan saat Ia berlari Ia bertemu dengan Raka namun ia tida mempedulikannya.  Raka pun langsung menghampiri Jack dan Bella.
•    Raka : apa yang sudah kalin lakukan?  Aku sudah mengingatkan kalian, tapi kalian tidak menggubris perkataanku! Sekarang kalian lihat kan akibatnya?
•    Jack : udahlah jangan menambahi masalah !
•    Raka : kamu harusnya sadar Jack, kalian harus segera minta maaf sama Kimmy.
•    Bella : iya ka, aku akan menjelaskan semuanya pada Kimmy.
     Namun karena  sakit yang ia rasakan, Kimmy tidak memperhatikan keadaan sekitarnya. Dan saat ia menyebrang jalan tanpa ia sadari ada mobil yang melaju kencang dan Kimmy tidak dapat menghindar dan akhirnya ia tertabrak . dan Kimmy pun tewas seketika itu juga.
    Disisi lain Jack, Bella dan Raka yang sedang berkumpul di taman curiga melihat orang-orang yang berbondong-bondong menuju jalan didekat taman. Dan mereka pun berlari melihat apa yang terjadi. Mereka sangat terkejut saat melihat tubuh Kimmy yang tergeletak bersimbah darah di pinggir jalan tersebut.
•    Jack : Kimmy!! Ayo bangun kim, kamu harus kuat.. kamu nggak boleh mati.. aku masih sayang sama kamu...
•    Bella : iya Kim,, bangun kim, kami masih sayang sama  kamu!
•    Raka : udah terlambat.. Kimmy udah terlanjur pergi.. ini semua salah kalian!
•    Bella : maafkan aku Kim. Aku sangat menyesal.
•    Raka : penyesalanmu nggk ada artinya.
•    Jack : Kim.. maafkan aku. Aku masi sayang sama kamu.
•    Raka : nggak ada artinya kini semua itu tinggal kenangan.
    Dengan penuh penyesalan dan rasa duka yang mendalam, mereka mengikhlaskan Kimmy pergi ke sisi Tuhan yang mahaEsa. Keesokan harinya setelah menhadiri pemakaman Kimmy, Bella memutuskan hubungannya dengan Jack. Dan merekapun mulai membangun lagi sebuah persahabatan  dari awal.
   Satu hal yang dapat kita petik adalah “kesetiaan adalah kunci utama terjalinnya sebuah cinta dan persahabatan lebih indah dari segalanya”

TERIMA KASIH
 

Blogger news

Blogroll

About